Rabu, 11 Mei 2016

Tugas Ilmu Budaya Dasar 3

TUGAS ILMU BUDAYA DASAR 3
"TOKOH SUKSES"
Disusun Oleh:
Firman Widyatmoko

Kelas: 1KA26

Jurusan Sistem Informasi
Fakultas Ilmu Komputer dan Teknoligi Informasi
Universitas Gunadarma






Nicholas James "Nick" Vujicic 

Lahir 4 Desember 1982 di sebuah rumah sakit di Kota Melbourne. Orangtuanya sangat terkejut ketika melihat keadaan putra mereka yang lahir tanpa dua lengan dan dua kaki. Menurut dokter yang menanganginya, Nick terkena penyakit Tetra-amelia yang sangat langka. Kondisi ini kontan membuat ayah Nick (seorang pemuka agama dan programmer komputer) dan ibu Nick (seorang perawat) bertanya-tanya dalam hati, kesalahan besar apa yang telah mereka perbuat hingga putranya terlahir tanpa anggota-anggota tubuh.

Tak jarang, mereka menyalahkan diri sendiri atas keadaan Nick. Namun, hal ini tidak berlangsung lama. Ayah dan ibu Nick melihat putranya, biarpun cacat tubuh, tetap tumbuh kuat, sehat, dan ceria - sama seperti anak-anak lainnya. Dan, Nick kecil terlihat begitu tampan serta menggemaskan! Matanya pun sangat indah dan menawan. Maka, mereka mulai bisa menerima keadaan putranya, mensyukuri keberadaannya, dan segera mengajarinya untuk hidup mandiri. Nick memiliki sebuah telapak kaki kecil di dekat pinggul kirinya. Sang ayah membimbingnya untuk berdiri, menyeimbangkan tubuh, dan berenang sejak Nick berusia 18 bulan. Kemudian, dengan tekun dan sabar, sejak usia 6 tahun, Nick belajar menggunakan jari-jari kakinya untuk menulis, mengambil barang, dan mengetik. Kini, Nick menyebut telapak kakinya yang berharga itu sebagai "my chicken drumstick."

Agar bisa hidup lebih mandiri, kuat secara mental, dan bisa bergaul dengan luwes, ibu Nick memasukkan putranya ke sekolah biasa. Segera saja, Nick menyadari bahwa keadaannya sangat berbeda dengan anak-anak lainnya. Ia juga mengalami berbagai penolakan, ejekan, dan gertakan dari teman-teman sekolahnya. Hal ini membuatnya merasa begitu sedih dan putus asa. Pada usia 8 tahun, Nick sempat berpikir untuk mengakhiri hidupnya. Namun, kasih dan dukungan orangtuanya, serta hiburan dari para sahabatnya, mampu membuat Nick mengenyahkan pikiran tersebut. Ia menjadi lebih bijaksana dan berani dalam menjalani kehidupan.

Pada suatu pagi hari, saat usia 12 tahun, Nick mendapat pengalaman tak terlupakan. Saat bangun dan membuka matanya, tiba-tiba saja ia menyadari betapa beruntungnya dirinya. Ia sehat, serta punya keluarga dan para sahabat yang menyayanginya. Ia juga hidup dalam keluarga yang berkecukupan.
Setahun kemudian, ketika membaca surat kabar, Nick dan ibunya menemukan sebuah artikel yang sangat menggugah jiwanya. Artikel itu, berkisah tentang seorang pria cacat tubuh yang mampu melakukan hal-hal hebat, termasuk menolong banyak orang.


Untuk meraih mimpinya, Nick belajar dengan giat. Otak yang encer, membantunya untuk meraih gelar Sarjana Ekonomi bidang Akuntansi dan Perencanaan Keuangan pada usia 21 tahun. Segera setelah itu, ia mengembangkan lembaga non-profit ‘Life Without Limbs' (Hidup Tanpa Anggota-Anggota Tubuh), yang didirikannya, pada usia 17 tahun, untuk membantunya berkarya dalam bidang motivasi. Kini, Nick Vujicic adalah motivator/pembicara internasional yang gilang-gemilang. Ia sudah berkeliling ke lebih dari 24 negara di empat benua (termasuk Indonesia), untuk memotivasi lebih dari 2 juta orang-khususnya kaum muda. Berkali-kali, ia diwawancarai oleh stasiun televisi dengan jangkauan internasional, seperti ABC (pada 28 Maret 2008). Produknya yang terkenal adalah DVD motivasi "Life's Greater Purpose", "No Arms, No Legs, No Worries", serta film "The Butterfly Circus."

Nick menikah dengan seorang wanita keturunan Jepang bernama Kanae Miyahara pada tanggal 12 Februari 2012. Kanae Miyahara bertemu dengan Nick Vujicic ketika Nick berada di Texas pada tahun 2008 ketika mengisi sebuah acara dimana ia sebagai pembicara. Dari pernikahannya tersebut,  ia kemudian dikaruniai seorang anak laki-laki yang diberi nama Kiyoshi James Vujicic. 



Alasan 

Alasan memilih Nick Vujicic adalah sesosok Nick bisa kita jadikan sebagai inspirasi, dengan keterbatasan diri mulai dari lahir banyak sekali kesuksesan dah hal yang bisa dia perbuat untuk pencerahan ribuan orang yang dia berikan motivasi. Tidak kah kita tergerak untuk melakukan lebih karena Tuhan menciptakan kita sebaik mungkin. Bila kita belum bisa memahami makna pemberian dan karunia dari Tuhan Sang Pencipta Alam, mungkin kita akan berprasangka buruk pada-Nya, kenapa kok ada yang terlahir ke dunia tidak sempurna selayaknya manusia lain, apakah Tuhan tidak adil. Bila kita beriman pada-Nya kita tetap akan mengakatakan Tuhan Maha Adil, Zat yang paling adil. Semua hal apapun tidak mungkin terjadi tanpa sepengetahuan dan kehendak Tuhan. Tuhan Maha Mengerti apa yang terbaik bagi umatnya, oleh karena itu apa yang kita miliki apapun kondisinya itulah yang terbaik bagi kita saat ini.

Berikut adalah Kutipan/Quotes dari Nick

Rabu, 20 April 2016

Tugas Ilmu Budaya Dasar 2

PENGERTIAN HARAPAN DAN CITA-CITA

Harapan dan cita cita saya adalah agar saya bisa menjadi orang yang berguna bagi masyarakat dan keluarga. Oleh karena itu saya ingin sekali menjadi orang sukses yang saya impikan dengan usaha usaha yang saya tekuni dari sekarang dan sampai nanti. Semua orang pasti menginginkan kesuksesan dari diri sendiri dan untuk keluarga. Maka visi dan misi harapan saya adalah ingin maju dari yang saya lakukan mulai sekarang dan sampi tua nanti. Setiap manusia mempunyai harapan yang berbeda-beda. Manusia tanpa adanya harapan berarti manusia itu mati dalam hidup. Orang yang meninggal sekalipun mempunyai harapan, biasanya berupa pesan-pesan kepada ahli warisnya. Harapan tersebut tergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup, dan kemampuan masing-masing. Berhasil atau tidaknya suatu harapan tergantung pada usaha orang yang mempunyai harapan itu sendiri. Harapan berasal dari kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi, sehingga harapan berarti sesuatu yang diinginkan dapat terjadi. Dengan demikian harapan menyangkut masa depan kita.

Cita-cita adalah suatu impian dan harapan seseorang akan masa depannya, bagi sebagian orang cita-cita itu adalah tujuan hidup dan bagi sebagian yang lain cita-cita itu hanyalah mimpi belaka. Bagi orang yang menganggapnya sebagai tujuan hidupnya maka cita-cita adalah sebuah impian yang dapat membakar semangat untuk terus melangkah maju dengan langkah yang jelas dan mantap dalam kehidupan ini sehingga ia menjadi sebuah akselerator pengembangan diri namun bagi yang menganggap cita-cita sebagai mimpi maka ia adalah sebuah impian belaka tanpa api yang dapat membakar motivasi untuk melangkah maju. Manusia tanpa cita-cita ibarat air yang mengalir dari pegunungan menuju dataran rendah, mengikuti kemana saja alur sungai membawanya. Manusia tanpa cita-cita bagaikan seseorang yang sedang tersesat yang berjalan tanpa tujuan yang jelas sehingga ia bahkan dapat lebih jauh tersesat lagi. Ya, cita-cita adalah sebuah rancangan bangunan kehidupan seseorang, bangunan yang tersusun dari batu bata keterampilan, semen ilmu dan pasir potensi diri.

HARAPAN PADA ANAK MUDA INDONESIA

Anak Muda Sebagai Harapan, Tingkat Partisipatif Rendah
Anak muda? Berjuta artikel membicarakan bagaimana hebatnya kekuatan anak muda. Orang-orang sudah tidak asing lagi dengan quotes Presiden RI pertama Soekarno, “Beri aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda niscaya akan kuguncangkan dunia”. Tokoh inspiratif Anies Baswedan pun pernah mengungkapkan bagaimana hebatnya kekuatan anak muda. “Anak muda memang minim pengalaman, karena itu ia tak menawarkan masa lalu, anak muda menawarkan masa depan,” kata penggagas Indonesia Mengajar ini.
                 Anak muda berkaitan erat dengan masa depan. ‘Generasi penerus bangsa’, ‘tumpuan’, ‘harapan’ dan title-title lainnya disematkan pada anak muda. Anak muda merupakan inventasi untuk dunia secara umum, dan suatu bangsa secara khusus. Anak muda merupakan modal, bahan baku, sumber daya utama untuk pembangunan dalam segala bidang, ekonomi, sosial, budaya, teknologi bahkan kehidupan politik yang sehat.
Tak diragukan bukan bagaimana kekuatan anak muda? Nah, yang paling penting, mau atau tidak anak muda untuk berpartisipasi serta berkontribusi untuk masa depan bangsa.
Realitanya, potensi anak muda tidak sebanding dengan partisipasi anak muda dalam pembangunan.Dikutip dari berita ‘Anak Muda, Investasi Masa Depan Indonesia’ di berisatu.com, Jose Ferraris dari Kependudukan Perserikatan Bangsa-bangsa (UNFPA) mengatakan tingkat pendidikan yang rendah, pelatihan dan pelayanan kesehatan melalui infrastruktur yang buruk serta berbagai bentuk ketidaksetaraan dan keterbatasan merupakan faktor penghalang bagi generasi muda untuk berpartisipasi dalam proses pembangunan.
Efektifitas partisipasi generasi muda untuk berkontribusi memang terdapat peran pemerintah. Penerapan kebijakan pemerintah untuk anak muda merupakan investasi jangka panjang. Namun, pertanyaan yang paling penting ‘Mau atau tidak?’.
Sebagai harapan, anak muda tentulah harus dibekali dengan wawasan luas, kepribadian yang baik dengan didasari oleh tujuan. Nah, sebagian besar anak muda saat ini memiliki tujuan untuk kepentingan pada diri sendiri tanpa peduli terhadap bangsa, bahkan pada lingkungan.
              Dalai Lama pernah berkata “If you want others to be happy, practice compassion. If you want to be happy, practice compassion,”.
Tidak ada yang salah dengan keinginan untuk mensejahterakan diri sendiri, itu adalah hal yang manusiawi tetap tidak bersikap apatis kepada bangsa, negara dan lingkungan sekeliling. Manusia yang sukses bukanlah manusia yang bergelimang harta, namun manusia yang bermanfaat untuk manusia-manusia di sekelilingnya.
Banyak paradigma yang berkembang mengenai anak muda. Anak muda boros, hedonisme, krisis kebangsaan, dan paradigma buruk lainnya. Apakah generasi muda seperti itu yang menjadi harapan Indonesia kedepannya? Jawabannya ada di tangan kamu sendiri.

Senin, 21 Maret 2016

Tugas Ilmu Budaya Dasar 1

TUGAS ILMU BUDAYA DASAR
Dosen: Paujiatul Arifah,SiKom


Disusun Oleh: 
Firman Widyatmoko (12115724)
1KA26
Sistem Informasi
Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi
Universitas Gunadarma





KATA PENGANTAR



Puji dan syukur saya panjatkan kehadiran Allah SWT karena atas berkat rahmat hidayahnya saya dapat menyelesaikan tugas pertama saya mengenai Budaya yang Mulai Menghilang di Indonesia. Tidak lupa juga saya ucapkan banyak terima kasih kepada berbagai sumber-sumber yang telah membantu saya dalam menyelesaikan tugas makalah ini.


Saat ini ilmu budaya dasar sudah menjadi bagian dari salah satu mata kuliah dasar umum yang dijadikan sebagai mata kuliah yang bertujuan untuk menambah pengetahuan kepada mahasiswa bagaimana cara berinetaksi, dan bersosialisasi sesuai dengan adab yang berlaku di masyarakat. Mahasiswa juga diajarkan bagaimana caranya untuk lebih mudah bersosialisasi atau berkomunikasi di masyarakat yang memiliki beragam suku, adat, dan budaya.


Bekasi, 20 Maret 2016
Penulis



Pendahuluan


Latar Belakang



             Ilmu Budaya Dasar adalah suatu pengetahuan yang menelaah berbagai masalah kemanusiaan dan budaya, dengan menggunakan pengertian-pengertian yang berasal dari dan telah dikembangkan oleh berbagai bidang pengetahuan keahlian yang tergolong dalam Pengetahuan Budaya

Bangsa Indonesia dulu dikenal sebagai bangsa yang ramah dan sopan oleh bangsa-bangsa lain. Sikap saling menghormati,  gotong royong, menghargai sesama dan suka bermusyawara saat ini semakin langka. Sikap bangsa ini sudah mulai berubah, entah karena modernisasi sehingga kita melupakan budaya asli bangsa sendiri. Perbedaan pendapat, perbedaan suku, perbedaan ras, dan lain-lain, walaupun kita sama satu bangsa Indonesia. Sungguh sebuah kesedihan mendalam di negeri yang katanya orang timur yang ramah dan sopan.

Sesuai dengan materi yang disajikan dalam buku ini, maka tujuan Ilmu Budaya Dasar secara keseluruhan ialah;                                                                                                                                       1. Agar mahasiswa memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang Ilmu Budaya Dasar.                       2. Agar mahasiswa mengetahui dan memahami arti kasih sayang , kemesraan dan pemujaan.               3. Agar mahasiswa memahami dan mengetahui arti keindahan.                                                             4, Agar mahasiswa mengetahui dan memahami arti penderitaan.                                                           5. Agar mahasiswa  memahami dan mengetahui pandangan hidup,                                                         6. Agar mahasiswa  memahami dan mengetahui arti tanggung jawab  bagi kehidupan manusia.           7. Agar mahasiswa  memahami dan mengetahui tentang seluk beluk harapan dalam kehidupan.

Dapatlah dirinci secara singkat bahwa tujuan Ilmu Budaya Dasar ialah:                                     1. Mengembangkan daya kritis terhadap persoalan kemanusiaan dan daya kebudayaan.                       2. Menyadarkan mahasiswa terhadap nilai nilai yang hidup dalam masyarakat.                                     3. Agar mahasiswa lebih peka dan terbuka terhadap masalah kemanusiaan dan budaya.                       4. Mengusahakan agar mahasiswa, sebagai calon pemimpin bangsa dan negara serta ahli dalam               bidang disiplin masing-masing, tidak jatuh ke dalam sifat-sifat kedaerahan dan pengkotakan               disiplin yang ketat. Usaha ini terjadi karena ruang lingkup pendidikan kita amat sempit dan                 condong membuat manusia spesialis yang berpandangan kurang luas. kedaerahan dan pengkotakan     disiplin ilmu yang ketat.




Teori

        Teori kebudayaan dapat digunakan untuk keperluan praktis, memperlancar pembangunan masyarakat, di satu sisi pengetahuan teoritis tentang kebudayaan dapat mengembangkan sikap bijaksana dalam menghadapi serta menilai kebudayaan-kebudayaan yang lain dan pola perilaku yang bersumber pada kebudayaan sendiri.
Pengetahuan yang ada belum menjamin adanya kemampuan untuk dapat digunakan bagi tujuan-tujuan praktis karena antara toeri dan praktek terdapat sisi-antara (interface) yang harus diteliti secara tuntas agar dengan pengetahuan yang diperoleh lebih lanjut dari penelitian yang dilakukan, konsekuensi dalam penerapan praktis dapat dikendalikan secara ketat. 
        
        Dengan demikian akan didapat pemahaman tentang prinsip-prinsip dan konsep-konsep dasar yang melandasi pandangan-pandangan teoritis tentang kebudayaan.
Secara garis besar hal yang dibahas dalam teori kebudayaan adalah memandang kebudayaan sebagai, (a)Sistem adaptasi terhadap lingkungan.(b)Sistem tanda.(c) Teks, baik memahami pola-pola perilaku budaya secara analogis dengan wacana tekstual, maupun mengkaji hasil proses interpretasi teks sebagai produk kebudayaan.(d) Fenomena yang mempunyai struktur dan fungsi. (e) Dipandang dari sudut filsafat.




Analisis



          Budaya tidak selalu bersifat positif , ada pula budaya yang membuat manusia cenderung bersikap kurang baik, hal ini dikarenakan kurangnya kesadaran. intinya bagaimana kita menyikapi nya. jangan mudah terpengaruh.

          Ilmu budaya dasar dapat dijadikan sebagai salah satu usaha pengembangan kepribadian mahasiswa dengan cara memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan kritikalnya terhadap nilai-nilai budaya, baik yang menyangkut orang lain dan alam sekitarnya, maupun yang menyangkut diri sendiri.


Daftar Pustaka


  • ILMU BUDAYA DASAR Disusun Oleh: Drs. Joko Tri Prasetya, Dkk.
  • https://staff.blog.ui.ac.id/arif51/2008/11/11/teori-kebudayaan-dan-ilmu-pengetahuan-budaya/
  • http://dannywahyuanggoro.blogspot.co.id/2012/10/definisi-ilmu-budaya-dasar.html